KE : https://maxwellseeker.blogspot.com/
FILE SEMAKIN BERAT DIEDIT,
(banyak link, etc ...?)
dibikin berseri saja
( relatif lebih ringan tidak banyak posting)
atau
DARI : TATARAN EVOLUTIF ( https://justshare2021.blogspot.com/2021/01/quotes.html )
DARI : INDUCTIVE GNOSIS (https://kalamadharma.blogspot.com/2021/02/stock-files.html)
Dari : DEDUCTIVE WISDOM (https://kalamadharma.blogspot.com/2021/02/deductive-wisdom.html)
Sesungguhnya
Ada perbedaan besar antara mengasihi & mengasihani diri sendiri
(Universalisasi diri demi transendensi media impersonal bagi eksistensi figure personal)
Likrat Shabat
just image
Rabbi Jack Riemer (adapted from Likrat Shabbat)
-Rabbi Jack Riemer (diadaptasi dari Likrat Shabbat)
We cannot merely pray to You, O God, to end war; For we know that You have made the world in a way That man must find his own path to peace Within himself and with his neighbor.
Kami tidak bisa hanya berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, untuk mengakhiri perang; Karena kami tahu bahwa Engkau telah menciptakan dunia dengan cara tertentu Bahwa seseorang itu harus menemukan jalannya sendiri menuju perdamaian Di dalam dirinya dan dengan tetangga sekitarnya.
We cannot merely pray to You, O God, to end starvation; For you have already given us the resources With which to feed the entire world If we would only use them wisely.
Kami tidak bisa hanya berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, untuk mengakhiri kelaparan; Karena Engkau telah memberi kami sumber daya Yang dengannya (kami) memberi makan seluruh dunia Jika kami menggunakannya dengan bijak.
We cannot merely pray to You, O God, to root out prejudice, For You have already given us eyes With which to see the good in all men If we would only use them rightly.
Kami tidak bisa hanya berdoa kepadaMu, ya Tuhan, untuk membasmi prasangka, Karena Engkau telah memberi kami mata Yang dengannya (kami) melihat kebaikan pada semua manusia Jika kami menggunakannya dengan benar.
We cannot merely pray to You, O God, to end despair, For You have already given us the power To clear away slums and to give hope If we would only use our power justly.
Kami tidak bisa hanya berdoa kepadaMu, ya Tuhan, untuk mengakhiri keputusasaan, Karena Engkau telah memberi kami kekuatan Untuk membersihkan permukiman kumuh dan memberi harapan Jika kami menggunakan kekuatan kami dengan adil.
We cannot merely pray to You, O God, to end disease, For you have already given us great minds with which to search out cures and healing, If we would only use them constructively.
Kami tidak bisa hanya berdoa kepadaMu, ya Tuhan, untuk mengakhiri penyakit, Karena Engkau telah memberi kami pikiran-pikiran hebat yang dengannya (kami) mencari obat dan penyembuhan,Jika kami menggunakan mereka secara konstruktif.
Therefore we pray to You instead, O God,
For strength, determination, and willpower,To do instead of just to pray,To become instead of merely to wish.Oleh karena itu kami berdoa kepadaMu sebagai gantinya, ya Tuhan,
Untuk kekuatan, tekad, dan kemauan,Melakukan, bukan hanya berdoa,Menjadi bukan sekadar berharap.
For Your sake and for ours, speedily and soon,
That our land and world may be safe, And that our lives may be blessed.
Demi kebaikan Enkau dan bagi kami, dengan cepat dan segera,
Agar tanah dan dunia kami ini aman, Dan semoga hidup kami diberkati.
May the words that we pray, and the deeds that we do.
Be acceptable before You, O Lord, Our Rock and Our Redeemer.”
Semoga kata-kata yang kami doakan, dan amalan yang kami lakukan.
Diterima di hadapanMu, ya Tuhan, Batu Karang Kami dan Penebus Kami. ”
Do'a yang dewasa ? Ketika hal buruk terjadi pada orang baik
Link Book Harold Kuschner : Theodice seorang Rabbi atas deritanya
Plus : Data lain
dari : Go on Seeker. ( http://teguhqi.blogspot.com/2020/09/hubungan-antara-pikiran-emosi-energi.html)
ki-ageng-soerjomentaram-ilmu-jiwa-kramadangsa : manusia tanpa ciri : "anatta" (swadika > bahagia)
Ketegaran hidup : Yin Natadhita_STAY STRONG
Power vs Force : Ina (artikel) - Eng (Ebook) ARSIP 01012021/KALENDER 2021.pdf Buddhism & Philosophy : The Kalama Sutta.pdf (p.78-87) Bro Billy Tan
(link ahok apalagi swara non muslim 10102020 nggak usah aja, ya ... kesannya mungkin memang marahan, sih ... kami bukan dan tidak ingin menjadi pengkhianat bagi kebenaran sejati & keberadaan pribadi ... mohon maklum )
Sejujurnya prolog inilah yang seharusnya kembali tetap kami jadikan sebagai epilog terakhir
Just Simple Words to Begin and Fade Away
(Hanya Kata-kata Sederhana untuk memulai dan kemudian Berlalu)
or : https://www.youtube.com/watch?v=3CnCSHVAT_k&list=PLZZa2J4-qv-bpW9lgcl0XfLNL7tfMzZZD&index=50&t=5m8s
Silence is the language of God. All else is poor translation. ~ Rumi
Keheningan adalah Bahasa Ilahiah. Segala lainnya hanyalah terjemahan semu adanya.
Pada hakekatnya kita adalah makhluk spiritual yang menjalani peran sbg manusia ketimbang sbg manusia yang menjalani tugas spiritual..Kita hanyalah ketiadaan yang diadakan dalam keberadaan untuk sekedar sederhana mengada tanpa perlu mengada-ada dihadapanNya...betapa indahnya kehidupan jika kita tiada ragu untuk mampu hadir dalam kesederhanaan yang murni, tulus apa adanya tanpa perlu membalutnya dengan kemasan kesempurnaan yang walaupun mungkin tampak indah dan megah namun semu dalam kesejatiannya..... Belajarlah meng-"esa"-kan diri dalam keseluruhan, kebersamaan dan kesemestaan....Kebahagiaan kita berbanding lurus dg kebijaksanaan kita namun berbanding terbalik dengan kemelekatan kita. Tdk semua yang kita inginkan akan menjadi kenyataan, tdk semua yang tdk kita inginkan tdk akan menjadi kenyataan. So, perlu kebijaksanaan untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya dan tidak terlalu mengharuskan keinginan kita menjadi kenyataan..... Dunia mungkin hanya memandang dari produk pencapaian kita di permukaan, namun Tuhan sesungguhnya di kedalaman menilai kita dari proses penempuhan kita. So, jangan terkelabui oleh permainan duniawi karena dihadapanNya tidaklah penting harta kekayaan, nilai perolehan, kemuliaan diri dsb yang pada dasarnya hanyalah by product dampak samping dari perjalanan kehidupan ini. Dia lebih mengutamakan bagaimana cara kita mensikapi, menjalani dan mengatasi amanah kehidupan ini sebagai atsar amalan diri kita kelak. Bukan kaya miskin harta kekayaan, baik buruk nilai perolehan, mulia nista duniawi yang menjadi indikator bagiNya dalam menilai kualitas diri hambaNya tetapi seberapa ikhlas kita mensikapi , seberapa istiqomah kita berikhtiar menjalani dan seberapa tawakal kita menerima garisNya...Bagaikan biasan warna -warni pelangi yang berasal dari Sumber Cahaya Putih Cemerlang yang sama walau dalam dunia segalanya tampak berbeda di permukaannya, namun dalam Dharma segalanya menyatu dalam kesejatianNya.
Silence is the language of God.
All else is poor translation.
~ Rumi
Keheningan adalah Bahasa Ilahiah.
Segala lainnya ungkapan terjemahan semu belaka
Tiada kata yang seharusnya dipercaya (termasuk / terutama dari kami ) selain fakta (yang memang terjadi )
(No Fact - No Truth - No Faith)
tanpa dusta akan kebenaran sejati, tiada perlu duka untuk disesalkan nanti
BE RESPONSIBLE
bertanggung jawablah
BE HUMBLE
(dalam) kerendah-hatian
BE TRUE
(untuk menjadi) sejati
(Sekian)
TAMPAKNYA MEMANG SUDAH CUKUP
(memang cuma itu bisanya ... maklum cuma padaparama dihetuka)
So,
inilah waktu kami untuk berhenti & melepas
Que sera sera. Pantha Rei.
Apapun yang terjadi terjadilah. Biarkan semua mengalir apa adanya.
Gitu aja koq repot ...
nggak usah "meng-ada-ada" ("meng-ada" saja sudah susah)
Terakhir,
Semoga segalanya cukup bijaksana untuk memahami samsara permainan abadi kehidupan ini
Semoga segalanya mampu berbahagia untuk mengasihi konsekuensi interconnected logis yang terjadi
Semoga segalanya makin berdaya untuk melampaui dilemmatika amanah tanggung jawab pemeranan yang diterima
Amor Dei, Amor Fati
(Jika cinta Tuhan cintailah juga GarisNya.)
Dhammo have rakkhati dhammacarim
(Dharma kebenaran akan melindungi para penempuhNya )
Gate Gate Paragate Parasamgate .... Bodhi Svaha
(lampaui delusi apaya, sensasi surga, fantasi brahma ... murni terjaga, berjaga dan menjaga)
Appamadena Sampadetha
(berjuanglah untuk tidak lengah sebagai/selayak/selaras ariya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar