POSTING TERAKHIR DRAKOR BULGASAL ?
POSTING TERAKHIR DRAKOR BULGASAL ?
kutipan = Posting terakhir BULGASAL (Limbah Hikmah Drakor) INGAT dan tepati janjimu
HUJJAH MULIA UNTUK KEMBALI BUNGKAM, SEEKER ?
kutipan = Posting terakhir BULGASAL (Limbah Hikmah Drakor)
INGAT dan tepati janjimu
HUJJAH MULIA UNTUK KEMBALI BUNGKAM, SEEKER ?
Link Video =
Sabbe satta bhavantu sukhitata ? = Semoga semua makhluk berbahagia Sabbe satta bhavantu appamada ! = Semoga semua makhluk terjaga (kebahagiaan atau keterjagaan ?) Dalam ketidak-tahuan orang memang bisa bahagia (walau terpedayakan kegembiraan semu bahkan dengan membawa penderitaan lainnya ).Hanya dalam keterjagaan kebahagiaan sejati ada ... selalu memberdayakan & tidak memperdayakan.
So,Wei Dan : Limbah Hikmah : E 16 The Great Show ( Wi Dae Han Show ) – Drakor00:02:32 --> --> 00:02:59Life is about choices.And those choices...come with responsibilities.This is the time...for me to bear that responsibility. 00:02:32 --> --> 00:02:59Hidup adalah tentang pilihan.Dan pilihan itu ...datang dengan tanggung jawab.Inilah saatnya ...untukku memikul tanggung jawab itu.
Apa yang ada di benakmu, seeker ? Penghindaran dengan dalih semu kerendahan hati , amanah kebersamaan atau apalagi ? Sama sekali tidak berguna dan bahkan malah tercela. Just say .... katakan saja apa adanya inferensi desain kosmik dan kaidah dharma yang menunjangnya segera ... tak usah berputar-putar lagi.
Sesungguhnya tiada maksud sedikitpun dari kami untuk bersengaja berputar-putar selama ini. Sudah coba kami lakukan berkali-kali posting (puluhan bahkan lebih di seluruh blog kami, antara lain : just for seeker, limbah hikmah, dll) untuk memformulasikan paradigma kesedemikianan ini secara sistematis dan terstruktur sebagaimana yang kami harapkan ... walau kami tahu sesungguhnya ini sangat sungkan dan riskan untuk mengutarakannya. Kami sungkan karena kami harus tahu diri akan level kelayakan pribadi kami sendiri dan sungkan karena ini bukan hanya akan memposisikan diri kami tersudutkan bukan hanya sebagai public enemy namun bisa jadi cosmic enemy dikarenakan akan tampak sebagai kontroversi pandangan yang memyimpang dan bisa jadi dianggap membahayakan ? link AM Semula kami coba memberanikan diri hanya sekedar share dalam judul Suceng Selon Seeker ... namun ternyata seperti biasa macet dalam menuliskan aliran pemikiran tersebut ... padahal biasanya jika dalam kondisi bebas bisa lepas spontan leluasa mengalir. Mungkin ini - meminjam istilah teori quantum learning - dikarenakan otak kita pada dasarnya adalah prosesor visual ketimbang verbal yang susah mengutarakan keseluruhan yang utuh secara linear ? Jadi biarkan saja kami gunakan posting ini untuk membuka keran idea denga menuliskan apa saja yang mampu kami ungkapkan untuk kemudian kami edit untuk yang patut di-share saja. Tak usah dibaca karena fikiran kera (istilah meditator) ini akan melompat-lompat ...Suceng ? suceng maksudnya jujur apa adanya.... tidak masalah menang atau kalah yang penting benar dan tidak salah . (Fair Play) link FBSuceng sesungguhnya istilah para penjudi (ketahuan mantan petaruh tetapi kalahan, lho... kami memang bukan orang baik-baik dalam artian hidup bersih, saleh dan lurus sejak dulu ... sekarang ? semoga tidak ulangi lagu lama, ah ... sudah tua. Ibarat pohon kayu sudah gapuk melapuk menunggu maut) Jadi ingat nostalgia tempo doeloe ketika masih pekok dan heboh ... mbambung kabur kanginan (istilah jawa : keluyuran tanpa jelas arah tujuan) hingga suatu saat kami menanyakan pada diri sendiri tentang apa arti hidup ini ,mengapa kehidupan yang tidak pasti seperti ini harus kami jalani dan bagaimana harusnya kami mengamati, mengalami dan mengatasi grand desain sistem kosmik ini. Itu adalah titik balik diri untuk kembali wajar sebagaimana kebanyakan orang dan juga bahkan untuk menjadi sadar sebagai seorang seeker tentang hakekat permainan kehidupan ini. Paska reformasi 1998, dalam kewajaran beragama keluarga (sebagai muslim) kami juga menjelajah ke berbagai tempat untuk belajar agama dan norma kosmik lainnya (Kristen, Buddhisme, Mystics, etc). Kami ingat setelah bersama seorang teman Buddhist ikut diklat manggala dharma di Vihara Mendut akhirnya kami pergi ke Jakarta ke Vihara Dhamma Cakka untuk belajar Abhidhamma kepada (mendiang) Bapak Pandit J Kaharuddin (namun gagal ... walau sudah berpapasan sebetulnya ... seorang mahasiswa STAB memberi kami buku Mahasatipatthana saat itu ... tanpa tahu arti pentingnya saaat itu ; disamping itu kami juga ke Radha Soami satsang beas memperoleh referensi mystics dari tokoh pengurusnya dan Anand Khrisna Ashram meditasi katarsiS osho therapy stress managemen dan bertemu seorang penempuh lainnya. Well, pengalaman berkesan sebagai seeker ... sebelum kami akhirnya memutuskan untuk kembali wajar membumi hingga saat ini. Selon ? selon juga istilah para penjudi artinya puputan, habis-habisan ... nekat mempertaruhkan segala yang dimilikinya di meja taruhan Seeker ? istilah umum untuk pencari kebenaran (sebatas referensi seperti kami truth seeker namun belum menempuh/menembus realisasi True Seeker .padaparama ?)
Langsung saja, kelamaan ...apa itu monkey mind awalnya tadi ? pengakuan dosa atau pengemasan kerendahan hati ? mengagungkan ketinggian diri memang akan jelas tampak sebagai kesombongan yang tersurat namun menunjukan kerendahan hati itu terasa seperti pengalihan diri dan bahkan pembanggaan diri yang tersirat ?Walau tanpa energi (kemarahan seperti biasanya ?) dengan kesadaran niatan untuk sekedar menuntaskan janji untuk berbagi walau tanpa pemantasan kemasan normatif religius spiritual yang sebagaimana harusnya ... kami ungkapkan hipotesis paradigma ini. Bisa jadi ini akan menjadi gelombang liar pengertian yang akan memporak-porandakan kemapanan lautan yang tenang ... hening dalam kesemuan, mapan dalam ketidak-mengertian bahkan kokoh dengan bangunan kepalsuannya. Saatnya kita memahami Grand Design permainan keabadian ... dagelan nama rupa di seluruh mandala ini hingga kita mampu beraktualisasi secara holistik, harmonis dan sinergik dengan tanpa perlu mengalienasi diri (Mystic pantheistic or paradigma sudhavasa ? ) apalagi saling mengeksploitasi (atta & loka dipatheyya). Being true, humble & responsible adalah keniscayaan yang seharusnya sadar dilakukan karena kaidah kosmik yang transenden impersonal tidak naif butuh pengakuan, liar rakus perhatian dan tetap suci dalam kearifanNya atas liarnya kebebasan yang dibiarkan tersebut akan memaksakan segalanya yang terlingkup dalam script skenario drama dalam dharma ini, Sadarilah sesungguhnya kita senantiasa berhadapan dan berada dalam Dia yang jeli, suci dan adil demi ketertiban kosmik mandalaNya. Kita tidak mungkin mampu berdusta, mengagungkan diri apalagi lari dari tanggung jawab karena segalanya tergurat jelas di antahkarana jiwa dan impersonaly/ automatically akan keterniscayakan proses kelanjutannya sesuai dengan avijja kebebasan yang diberikanNya ( juga termasuk untuk KeIlahian Impersonal Transenden Lokuttara > Keilahian Transpersonal Brahmanda > KeIlahian Personal Kamavaca ?). BAHASAN = kerusuhan REFORMASI 1998 menjarah, etc ? kebiadaban bangsa (yang menganggap/mengharap diri) beradab ? Haruskah demi transisi sejarah manusia (reformasi, revolusi, suksesi kepemimpinan etc) perlu mengorbankan sisi kemanusiaan kita. Niat (buruk/ busuk) bisa tersirat dirasionalisasikan pembenarannya namun cara tetaplah yang menentukan karakteristik personalitas diri kita sebenarnya . Para satrio piningit ... seluruh warga bangsa (apapun agama, ras suku anda) ... jadilah pemimpin yang bisa ngemong (menjaga kebersamaan) bukan hanya pemimpi yang asal ngomong (menghasut perselisihan). Siapapun orangnya terserah yang penting caranya nggenah & membawa berkah. Keberadaan sebagai manusia adalah amanah yang susah dicapai (bagaikan peluang kura-kura buta, Buddhist?) bukanlah sekedar anugerah istimewa yang diberikan agar kita merasa bebas seenaknya untuk berhak menggunakannya untuk membuat musibah (bukan kepada diri sendiri saja yang sudah pasti namun akan berlipat ekstra jika ditujukan pada lainnya ... ingat mandala ini homeostatis yang interconnected dalam equilibirium ... kita tidak akan pernah mungkin bisa menyakiti yang lain tanpa melukai diri kita sendiri - Kaidah kosmik tentang Kasih ). Bagaimana mungkin kita merasa patut akan dapatkan surga kelak jika kita senantiasa membuat neraka (kebencian, kejahilan & kerakusan) kepada diri sendiri dan menyebarkan neraka (kerakusan, kekejaman & kebejatan) kepada lainnya. (LINK : mustarih vs mustaroh ?). Di dimensi terburuk mandala ini (bahkan niraya lokantarika sekalipun) jiwa ini walau tetap terpaksa diterima demi keseluruhan namun tidak akan dirindukan/ diharapkan keberadaannya apalagi di dimensi yang lebih mulia (surga / termasuk : eteris & duniawi juga, lho/ - selain surga nikmat astral perolehan kebaikan , surga hikmat mental triloka keahlian penciptaan ; bahkan kembali ke dimensi ilahiah samsarik jhana 1 sd 3 abhasara etc , mantap seimbang di jhana 4 atau terlelap di anenja brahma, swadika di suddhavasa (tanpa delusi lobha, dosa dalam keEsaan ) bahkan lokuttara nibbana (tanpa juga moha "diri' - 'alam' - 'inti"). Well, walau secara pribadi kami memandang setiap level, layer dan label keberadaan (baik nista atau mulia) tetap setara dan mutlak ada dalam desain holistik keseluruhan ini ... namun layakkan diri untuk senantiasa selaras dalam kaidah kosmik Dharma (Dharma kebenaran yang tersirat dari Dhamma kenyataan yang tersurat ) walau karena Avijja kita seakan bebas menyimpang juga dengan konsekuensi dampak karmik pada setiap effek kosmik secara internal dan eksternal. Keberadaan manusia adalah keberadaan mediocre (sebagaimana juga chaurasi keberadaan lainnya kita kelak .. 84 juta jenis keberadaan di alam semesta alamiah / layer mandala ilahiah ini, yogin ? termasuk petta asura/yakha di barzah eteris karena kelekatan eksistensi , pengharapan & penganggapan tanpa peniscayaan kelayakan ke dimensi yang lebih murni, hewan karena standar kebuasan/ kebodohan kita dominan untuk melayakkan ke level ini , 'Laundry' niraya karena parahnya antahkarana batin 'setan' kita (internal bukan eksternal, lho .... moha, lobha & dosa - kepekokan/kehebohan , kecanduan/ kerakusan , kebencian / kekejaman ... asava MLD keakuan/ kemauan kita sendiri itulah 'konsep' setan sesungguhnya), dst. Kami tidak menafikan adanya pelabelan umum 'figur' kosmik tertentu sebagai "setan" (?) seperti para petta , asura , mara dsb. Tiada maksud sedikitpun dari kami untuk membela pandangan kami atau mencela anggapan tersebut namun bisakah kita melihat segala sesuatu dalam perspektif yang lebih luas dan arif akan desain kosmik yang ada ... ada sejumlah petta yang tampak mengerikan karena ketidak -beruntungan dalam proses kematiannya (kecelakaan, penyakit etc) , tidak semua yang terjatuh (asura) atau hanya mampu mencapai level rendah (yakha) bahkan yang harus menanggung beban kecenderungan sebagai hewan ataupun membersihkan noda batin di niraya . Hargai keberadaan segalanya yang saat ini menjalani beban peran yang ditanggungnya (reaktif atau responsif untuk pelayakan berikutnya ?). Hati-hatilah bisa jadi yang kita cela adalah yang kita puja adanya atau bahkan berempatilah karena mungkin bisa jadi itulah justru diri kita sendiri nantinya. Dalam desain kosmik yang dinamis dalam proses evolusinya ini sesungguhnya tidak perlu mencela atau membela apapun juga .... karena setiap dari yang ada sesungguhnya adalah bagian dari keseluruhan yang sama. Sebagaimana bola yang kita lempar ke dinding akan kembali terpantul ke kita demikianlah segala pandangan / tindakan akan berbalik kepada empunya. Intinya : pring podo pring ... ojo daksiyo marang sasomo (segalanya hakekatnya beresensi sama asalnya .. walau beda buihnya namun tetaplah air di lautan yang sama adanya. Tak perlu merendahkan lainnya. Ojo dumeh ?). Dalam kesedemikian ini bukan karena penganggapan / pengharapan namun keselarasan peniscayaan yang senantiasa terjadi akhirnya. Link data : promo neraka90803
165987
Link video : Bhante Pannavarro : delapan kondisi ( yang tidak menguntungkan ?)
LANJUT TRIADE LANJUT1. DRAMA DALAM DHARMA (prolog) .... limbah hikmah drakor pembuka teaser pondasi orientatif 2. DHARMA DALAM DRAMA (Monolog) .... pembabaran menyeluruh pandangan kesedemikianan3. DALAM DRAMA DHARMA (Epilog) ..... rangkuman dialektika pandangan keseluruhan Tema Imlek Pan-encosmicDrama dalan Dharma = Limbah hikmah Drakor Bulgasal Avijja ? Konsep Panenthesistic Theosofi ( Suchness Philosophy)PROLOG Sharing Paradigma Holistik untuk menerima, mengasihi & melampaui MONOLOG Just Share ... > x attaniya dipatheyya , loka lokiya (kultur sosial, norma publik - dogma asura, etika devata - mystic panetheistik /Brahma Gyana/ - paradigma suddhavasa /Saddha Ariya/)- PARAMA DHARMA Just Idea ( Keberagaman pandangan adalah biasan pelangi yang tidak utuh dari cahaya mentari yang sama ) - MANDALA ADVAITA Just Area : ( keberanekaan layer - level dan label dalam mandala yang sama = Kamavacara - Brahmanda - Lokuttara )Parama Atta ? Tuhan (Absolute Impersonal Transenden > Guardian Personal Immanent ) < Causa Prima Sentra Segala < Inti Suci ( Panentheistics > Pantheistics > PanDeistics ;etc .... Transendensi kemurnian yang tanpa batas dalam keTak-Terhingaan (realisasi tanpa identifikasi, eksploitasi , alienasi )MANDALA ADVAITA : just area ..Dhatu kelayakan evolusi pribadi, kewajaran harmoni dimensi, kesadaran sinergi valensi kelayakan evolusi pribadi = peniscayaan kaidah karmik why demit eteris ?kewajaran harmoni dimensi = How asura fall ?kesadaran sinergi valensi = sakshin what Buddha ? paradigma sudhavasa di mayapada
Drakor Bulgasal ? Link Download video resolusi terbaik ? (1080 > 720 > 540 > 360 pixel ?)REKAP 08032022 OK/DATA/EXTRA/ETC/
67320
301268
120665
268165
Sekilas kami melihat walau unik dan menarik agak absurd juga plot ceritanya (transmigrasi beban karmik antahkarana arus kesadaran jiwa pribadi lain ?) Namun demikian sebagaimana biasa selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari limbah apapun juga di mana saja selain ketersentuhan hati untuk menyerap idea yang lebih dalam (absorpsi intuitif untuk reversed inferensi disamping referensi intelek minus realisasi insight.... maklum padaparama, nih) ataupun sekedar penghiburan romantisme identifikatif semata (hehehe ... sati untuk indria samvara kami akui memang payah.)
Link Video =
Sabbe satta bhavantu sukhitata ? = Semoga semua makhluk berbahagia
Sabbe satta bhavantu appamada ! = Semoga semua makhluk terjaga
(kebahagiaan atau keterjagaan ?)
Dalam ketidak-tahuan orang memang bisa bahagia (walau terpedayakan kegembiraan semu bahkan dengan membawa penderitaan lainnya ).
Hanya dalam keterjagaan kebahagiaan sejati ada ... selalu memberdayakan & tidak memperdayakan.
So,
Wei Dan : Limbah Hikmah : E 16 The Great Show ( Wi Dae Han Show ) – Drakor
00:02:32 --> --> 00:02:59 Life is about choices. And those choices... come with responsibilities. This is the time... for me to bear that responsibility. | 00:02:32 --> --> 00:02:59 Hidup adalah tentang pilihan. Dan pilihan itu datang dengan tanggung jawab. Inilah saatnya untukku memikul tanggung jawab itu. |
Apa yang ada di benakmu, seeker ?
Penghindaran dengan dalih semu kerendahan hati , amanah kebersamaan atau apalagi ? Sama sekali tidak berguna dan bahkan malah tercela. Just say .... katakan saja apa adanya inferensi desain kosmik dan kaidah dharma yang menunjangnya segera ... tak usah berputar-putar lagi.
Sesungguhnya tiada maksud sedikitpun dari kami untuk bersengaja berputar-putar selama ini. Sudah coba kami lakukan berkali-kali posting (puluhan bahkan lebih di seluruh blog kami, antara lain : just for seeker, limbah hikmah, dll) untuk memformulasikan paradigma kesedemikianan ini secara sistematis dan terstruktur sebagaimana yang kami harapkan ... walau kami tahu sesungguhnya ini sangat sungkan dan riskan untuk mengutarakannya. Kami sungkan karena kami harus tahu diri akan level kelayakan pribadi kami sendiri dan sungkan karena ini bukan hanya akan memposisikan diri kami tersudutkan bukan hanya sebagai public enemy namun bisa jadi cosmic enemy dikarenakan akan tampak sebagai kontroversi pandangan yang memyimpang dan bisa jadi dianggap membahayakan ? link AM
Semula kami coba memberanikan diri hanya sekedar share dalam judul Suceng Selon Seeker ... namun ternyata seperti biasa macet dalam menuliskan aliran pemikiran tersebut ... padahal biasanya jika dalam kondisi bebas bisa lepas spontan leluasa mengalir. Mungkin ini - meminjam istilah teori quantum learning - dikarenakan otak kita pada dasarnya adalah prosesor visual ketimbang verbal yang susah mengutarakan keseluruhan yang utuh secara linear ? Jadi biarkan saja kami gunakan posting ini untuk membuka keran idea denga menuliskan apa saja yang mampu kami ungkapkan untuk kemudian kami edit untuk yang patut di-share saja. Tak usah dibaca karena fikiran kera (istilah meditator) ini akan melompat-lompat ...
Suceng ? suceng maksudnya jujur apa adanya.... tidak masalah menang atau kalah yang penting benar dan tidak salah . (Fair Play) link FB
Suceng sesungguhnya istilah para penjudi (ketahuan mantan petaruh tetapi kalahan, lho... kami memang bukan orang baik-baik dalam artian hidup bersih, saleh dan lurus sejak dulu ... sekarang ? semoga tidak ulangi lagu lama, ah ... sudah tua. Ibarat pohon kayu sudah gapuk melapuk menunggu maut) Jadi ingat nostalgia tempo doeloe ketika masih pekok dan heboh ... mbambung kabur kanginan (istilah jawa : keluyuran tanpa jelas arah tujuan) hingga suatu saat kami menanyakan pada diri sendiri tentang apa arti hidup ini ,mengapa kehidupan yang tidak pasti seperti ini harus kami jalani dan bagaimana harusnya kami mengamati, mengalami dan mengatasi grand desain sistem kosmik ini. Itu adalah titik balik diri untuk kembali wajar sebagaimana kebanyakan orang dan juga bahkan untuk menjadi sadar sebagai seorang seeker tentang hakekat permainan kehidupan ini. Paska reformasi 1998, dalam kewajaran beragama keluarga (sebagai muslim) kami juga menjelajah ke berbagai tempat untuk belajar agama dan norma kosmik lainnya (Kristen, Buddhisme, Mystics, etc). Kami ingat setelah bersama seorang teman Buddhist ikut diklat manggala dharma di Vihara Mendut akhirnya kami pergi ke Jakarta ke Vihara Dhamma Cakka untuk belajar Abhidhamma kepada (mendiang) Bapak Pandit J Kaharuddin (namun gagal ... walau sudah berpapasan sebetulnya ... seorang mahasiswa STAB memberi kami buku Mahasatipatthana saat itu ... tanpa tahu arti pentingnya saaat itu ; disamping itu kami juga ke Radha Soami satsang beas memperoleh referensi mystics dari tokoh pengurusnya dan Anand Khrisna Ashram meditasi katarsiS osho therapy stress managemen dan bertemu seorang penempuh lainnya. Well, pengalaman berkesan sebagai seeker ... sebelum kami akhirnya memutuskan untuk kembali wajar membumi hingga saat ini.
Selon ? selon juga istilah para penjudi artinya puputan, habis-habisan ... nekat mempertaruhkan segala yang dimilikinya di meja taruhan
Seeker ? istilah umum untuk pencari kebenaran (sebatas referensi seperti kami truth seeker namun belum menempuh/menembus realisasi True Seeker .padaparama ?)
Langsung saja, kelamaan ...
apa itu monkey mind awalnya tadi ? pengakuan dosa atau pengemasan kerendahan hati ? mengagungkan ketinggian diri memang akan jelas tampak sebagai kesombongan yang tersurat namun menunjukan kerendahan hati itu terasa seperti pengalihan diri dan bahkan pembanggaan diri yang tersirat ?
Walau tanpa energi (kemarahan seperti biasanya ?) dengan kesadaran niatan untuk sekedar menuntaskan janji untuk berbagi walau tanpa pemantasan kemasan normatif religius spiritual yang sebagaimana harusnya ... kami ungkapkan hipotesis paradigma ini. Bisa jadi ini akan menjadi gelombang liar pengertian yang akan memporak-porandakan kemapanan lautan yang tenang ... hening dalam kesemuan, mapan dalam ketidak-mengertian bahkan kokoh dengan bangunan kepalsuannya. Saatnya kita memahami Grand Design permainan keabadian ... dagelan nama rupa di seluruh mandala ini hingga kita mampu beraktualisasi secara holistik, harmonis dan sinergik dengan tanpa perlu mengalienasi diri (Mystic pantheistic or paradigma sudhavasa ? ) apalagi saling mengeksploitasi (atta & loka dipatheyya). Being true, humble & responsible adalah keniscayaan yang seharusnya sadar dilakukan karena kaidah kosmik yang transenden impersonal tidak naif butuh pengakuan, liar rakus perhatian dan tetap suci dalam kearifanNya atas liarnya kebebasan yang dibiarkan tersebut akan memaksakan segalanya yang terlingkup dalam script skenario drama dalam dharma ini, Sadarilah sesungguhnya kita senantiasa berhadapan dan berada dalam Dia yang jeli, suci dan adil demi ketertiban kosmik mandalaNya. Kita tidak mungkin mampu berdusta, mengagungkan diri apalagi lari dari tanggung jawab karena segalanya tergurat jelas di antahkarana jiwa dan impersonaly/ automatically akan keterniscayakan proses kelanjutannya sesuai dengan avijja kebebasan yang diberikanNya ( juga termasuk untuk KeIlahian Impersonal Transenden Lokuttara > Keilahian Transpersonal Brahmanda > KeIlahian Personal Kamavaca ?).
BAHASAN = kerusuhan REFORMASI 1998
menjarah, etc ? kebiadaban bangsa (yang menganggap/mengharap diri) beradab ? Haruskah demi transisi sejarah manusia (reformasi, revolusi, suksesi kepemimpinan etc) perlu mengorbankan sisi kemanusiaan kita. Niat (buruk/ busuk) bisa tersirat dirasionalisasikan pembenarannya namun cara tetaplah yang menentukan karakteristik personalitas diri kita sebenarnya . Para satrio piningit ... seluruh warga bangsa (apapun agama, ras suku anda) ... jadilah pemimpin yang bisa ngemong (menjaga kebersamaan) bukan hanya pemimpi yang asal ngomong (menghasut perselisihan). Siapapun orangnya terserah yang penting caranya nggenah & membawa berkah.
Keberadaan sebagai manusia adalah amanah yang susah dicapai (bagaikan peluang kura-kura buta, Buddhist?) bukanlah sekedar anugerah istimewa yang diberikan agar kita merasa bebas seenaknya untuk berhak menggunakannya untuk membuat musibah (bukan kepada diri sendiri saja yang sudah pasti namun akan berlipat ekstra jika ditujukan pada lainnya ... ingat mandala ini homeostatis yang interconnected dalam equilibirium ... kita tidak akan pernah mungkin bisa menyakiti yang lain tanpa melukai diri kita sendiri - Kaidah kosmik tentang Kasih ). Bagaimana mungkin kita merasa patut akan dapatkan surga kelak jika kita senantiasa membuat neraka (kebencian, kejahilan & kerakusan) kepada diri sendiri dan menyebarkan neraka (kerakusan, kekejaman & kebejatan) kepada lainnya. (LINK : mustarih vs mustaroh ?). Di dimensi terburuk mandala ini (bahkan niraya lokantarika sekalipun) jiwa ini walau tetap terpaksa diterima demi keseluruhan namun tidak akan dirindukan/ diharapkan keberadaannya apalagi di dimensi yang lebih mulia (surga / termasuk : eteris & duniawi juga, lho/ - selain surga nikmat astral perolehan kebaikan , surga hikmat mental triloka keahlian penciptaan ; bahkan kembali ke dimensi ilahiah samsarik jhana 1 sd 3 abhasara etc , mantap seimbang di jhana 4 atau terlelap di anenja brahma, swadika di suddhavasa (tanpa delusi lobha, dosa dalam keEsaan ) bahkan lokuttara nibbana (tanpa juga moha "diri' - 'alam' - 'inti").
Well, walau secara pribadi kami memandang setiap level, layer dan label keberadaan (baik nista atau mulia) tetap setara dan mutlak ada dalam desain holistik keseluruhan ini ... namun layakkan diri untuk senantiasa selaras dalam kaidah kosmik Dharma (Dharma kebenaran yang tersirat dari Dhamma kenyataan yang tersurat ) walau karena Avijja kita seakan bebas menyimpang juga dengan konsekuensi dampak karmik pada setiap effek kosmik secara internal dan eksternal. Keberadaan manusia adalah keberadaan mediocre (sebagaimana juga chaurasi keberadaan lainnya kita kelak .. 84 juta jenis keberadaan di alam semesta alamiah / layer mandala ilahiah ini, yogin ? termasuk petta asura/yakha di barzah eteris karena kelekatan eksistensi , pengharapan & penganggapan tanpa peniscayaan kelayakan ke dimensi yang lebih murni, hewan karena standar kebuasan/ kebodohan kita dominan untuk melayakkan ke level ini , 'Laundry' niraya karena parahnya antahkarana batin 'setan' kita (internal bukan eksternal, lho .... moha, lobha & dosa - kepekokan/kehebohan , kecanduan/ kerakusan , kebencian / kekejaman ... asava MLD keakuan/ kemauan kita sendiri itulah 'konsep' setan sesungguhnya), dst. Kami tidak menafikan adanya pelabelan umum 'figur' kosmik tertentu sebagai "setan" (?) seperti para petta , asura , mara dsb. Tiada maksud sedikitpun dari kami untuk membela pandangan kami atau mencela anggapan tersebut namun bisakah kita melihat segala sesuatu dalam perspektif yang lebih luas dan arif akan desain kosmik yang ada ... ada sejumlah petta yang tampak mengerikan karena ketidak -beruntungan dalam proses kematiannya (kecelakaan, penyakit etc) , tidak semua yang terjatuh (asura) atau hanya mampu mencapai level rendah (yakha) bahkan yang harus menanggung beban kecenderungan sebagai hewan ataupun membersihkan noda batin di niraya . Hargai keberadaan segalanya yang saat ini menjalani beban peran yang ditanggungnya (reaktif atau responsif untuk pelayakan berikutnya ?).
Hati-hatilah bisa jadi yang kita cela adalah yang kita puja adanya atau bahkan berempatilah karena mungkin bisa jadi itulah justru diri kita sendiri nantinya. Dalam desain kosmik yang dinamis dalam proses evolusinya ini sesungguhnya tidak perlu mencela atau membela apapun juga .... karena setiap dari yang ada sesungguhnya adalah bagian dari keseluruhan yang sama. Sebagaimana bola yang kita lempar ke dinding akan kembali terpantul ke kita demikianlah segala pandangan / tindakan akan berbalik kepada empunya. Intinya : pring podo pring ... ojo daksiyo marang sasomo (segalanya hakekatnya beresensi sama asalnya .. walau beda buihnya namun tetaplah air di lautan yang sama adanya. Tak perlu merendahkan lainnya. Ojo dumeh ?). Dalam kesedemikian ini bukan karena penganggapan / pengharapan namun keselarasan peniscayaan yang senantiasa terjadi akhirnya.
Link data :
promo neraka
90803 | |
165987 |
Link video :
Bhante Pannavarro : delapan kondisi ( yang tidak menguntungkan ?)
LANJUT
TRIADE LANJUT
1. DRAMA DALAM DHARMA (prolog) .... limbah hikmah drakor pembuka teaser pondasi orientatif
2. DHARMA DALAM DRAMA (Monolog) .... pembabaran menyeluruh pandangan kesedemikianan
3. DALAM DRAMA DHARMA (Epilog) ..... rangkuman dialektika pandangan keseluruhan
Tema Imlek Pan-encosmic
Drama dalan Dharma = Limbah hikmah Drakor Bulgasal
Avijja ? Konsep Panenthesistic Theosofi ( Suchness Philosophy)
PROLOG
Sharing Paradigma Holistik untuk menerima, mengasihi & melampaui
MONOLOG
Just Share ... > x attaniya dipatheyya , loka lokiya (kultur sosial, norma publik - dogma asura, etika devata - mystic panetheistik /Brahma Gyana/ - paradigma suddhavasa /Saddha Ariya/)
- PARAMA DHARMA
Just Idea ( Keberagaman pandangan adalah biasan pelangi yang tidak utuh dari cahaya mentari yang sama )
- MANDALA ADVAITA
Just Area : ( keberanekaan layer - level dan label dalam mandala yang sama = Kamavacara - Brahmanda - Lokuttara )
Parama Atta ? Tuhan (Absolute Impersonal Transenden > Guardian Personal Immanent ) < Causa Prima Sentra Segala < Inti Suci ( Panentheistics > Pantheistics > PanDeistics ;etc .... Transendensi kemurnian yang tanpa batas dalam keTak-Terhingaan (realisasi tanpa identifikasi, eksploitasi , alienasi )
MANDALA ADVAITA : just area ..
Dhatu kelayakan evolusi pribadi, kewajaran harmoni dimensi, kesadaran sinergi valensi
kelayakan evolusi pribadi = peniscayaan kaidah karmik why demit eteris ?
kewajaran harmoni dimensi = How asura fall ?
kesadaran sinergi valensi = sakshin what Buddha ? paradigma sudhavasa di mayapada
Drakor Bulgasal ?
Link Download video resolusi terbaik ? (1080 > 720 > 540 > 360 pixel ?)
REKAP 08032022 OK/DATA/EXTRA/ETC/ | |
67320 | |
301268 | |
120665 | |
268165 |
Sekilas kami melihat walau unik dan menarik agak absurd juga plot ceritanya (transmigrasi beban karmik antahkarana arus kesadaran jiwa pribadi lain ?)
Namun demikian sebagaimana biasa selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari limbah apapun juga di mana saja selain ketersentuhan hati untuk menyerap idea yang lebih dalam (absorpsi intuitif untuk reversed inferensi disamping referensi intelek minus realisasi insight.... maklum padaparama, nih) ataupun sekedar penghiburan romantisme identifikatif semata (hehehe ... sati untuk indria samvara kami akui memang payah.)
Samsara ini memang menyusahkan dan sering menyesatkan .... tetapi mengasyikan juga, ya ... hehehe. (Guyon ... semoga bersama figur lainnya tetap ndagel secara patut tidak mbacut mbadut )BAHASAN = Drama & Darma ?Kami tidak tahu kenapa kami memulai dengan drama ini pada mulanya (Drakor lagi ... payah & parah, deh ?) Namun kemudian kami menyadari ini adalah cara kami mencari celah untuk masuk tanpa harus vulgar menggurui lainnya (prinsip majeutike, Socrates ?) ... Sial, bukan hanya membingungkan lainnya namun juga mengacaukan plotting pembahasan yang seharusnya langsung mengarah saja ke pokok permasalahan ... directly & deductive ? (aksiomatis & dogmatis ... wah, nggak asyik, nih ) ... Niat & cara tidak sinkron (walau lebih cepat & mudah ... hehehe, jadi inget jurus lempar handuk kasih kunci LKS, cegat kisi-kisi sebelum PTS/ PAS ... kalau masih gagal KKM ? jurus statistik Excel untuk menyesuaikan target minimal yang didapat di Vlook-up dan nilai ideal yang optimal terkemas dalam riasan indah , megah & ilmiah sesuai yang ditetapkan ... walau diakui kelihaian bukan kemurnian ini memang agak curang , kepakaran gaya /nguntul, ngentul, ngentel / dan kecakapan daya akademisi ternyata cukup "berguna" juga dalam kebersamaan ini, Pascal : society is hypocricy ? ) KOSMOLOGI THEOSOFIS PANENTHEISTIK BAHASAN = TENTANG IDEA kami tidak membuatkan belenggu, sesembahan maupun kelompok baru & beda pandangan universal panentheistic (bagi para filsuf ), pandeistic (bagi para agamawan) bahkan panatheistik (bagi para agnostik)rintisan paradigma holistik untuk dikembangkan sesuai kematangan keberadaan diri (puthujana, sekha, bahkan asekha )BAHASAN = TENTANG DRAMA DHARMA kehidupan ini drama kita semua (sesungguhnya walau lebih nyata namun tidak hanya pekok tetapi juga sangat heboh melebihi K-drama ... jika mulai baper , saran kami lihat shooting behind scene nya ... pemeran yang berkonflik ternyata malah akrab dan cengengesan satu sama lain ... genius berinteraksi akrab dalam kebersamaannya walau memang serius berkolaborasi dalam pemeranannya sesuai script writing skenario yang ditetapkan ... seperti politisi ? nggak /mau/ tahu ! ). Walau mungkin dalam ketidak-mengertian, ketidak-perdulian dan ketidak-berdayaan tetaplah meniscayakan kita saat ini menuju kelayakan kita saat nanti (akumulasi karmik peniscayaan dhatu atas selama proses kehidupan abadi jiwa ini dsb).Ovada patimokha di bulan Magha + apamadena sampadetha ? Apa ini ... ? Oh, ini tips terakhir di Epilog setelah Prolog teaser & monolog bahasan harusnya.
LIMBAH HIKMAH DRAKOR BULGASALBulgasal E 14 00:43:31,388 --> 00:43:34,349rasionalisasi pembenaran kepentingan Ok Ul Tae provokasi Kwon (ironis ?)Sometimes, those who aren't human reincarnate as one. Adakalanya makhluk yang bukan manusia, terlahir menjadi manusia.( dalih pembenaran dengan dalil kebenaran ?)Adalah kebodohan untuk membodohi diri sendiri apalagi diperluas dengan membodohi lainnya (dosa ~ amal jariyah ) . Penyesatan sebagaimana pencerahan bisa saja (perlu ?) ada namun celakalah yang melakukannya (Kel 20 :7?) ... karena walau ada pembiaran kebebasan namun setiap effek kosmik (mentally, verbally & actually) akan berakibatkan dampak karmik bagi pelakunya .Segalanya terjadi sebagai peniscayaan .... Diperlukan keberdayaan autentik holistik pelayakan tidak sekedar kepercayaan penganggapan dan pengharapan belaka.Jangan meng-kambing hitamkan (konsep/figur) setan untuk segala kebodohan, ketamakan dan keganasan kita. Tanpa godaan setan eksternal sekalipun, internally kita sudah cukup parah dan payah melakukan kesalahan, keburukan dan kekejaman apapun juga. Jangan memperdayakan (konsep/figur) Tuhan. Sesungguhnya Dia tidak sama pekok dan hebohnya sebagaimana kita yang masih naif dengan pembanggaan diri, liar dengan pengumbaran nafsu dan ganas untuk menghancurkan sesamanya ( guardian personal kamavacara "Tuhan" lainnya ?)Sungguh seluruh mandala semesta ini tersedia cukup bagi semuanya namun tidak akan pernah cukup untuk memuaskan kesombongan, keserakahan dan kedurjanaan seorang manusia sekalipun.Triade Manuver Target = mencari celah - menjadikan tercela - membuatnya celaka BAHASAN = stigma kadrun ? setiap jiwa walau tampak beda namun sama & setara dihadapanNya ( ariya atau asura, hewan atau manusia, dewata atau petta etc ?) Gonggongan anjing ? no, ini lolongan serigala, lho. (lebih parah ? ... tidak sekedar membuat kegaduhan pembenaran kepentingan dalam kehidupan ini namun memecah kesunyian meratapi drama keabadian yang terjadi ?)Ini guyonan ? bukan ... kami harus tanggap & empati atas misunderstanding (blunder & manuver ... benar saja masih dicari celah salahnya , apalagi kalau bisa salah & disalahkan ... berbahagia di atas derita orang lain ?; merasa mulia dengan menista lainnya ? NO WAY.Ada 3 humor versi Osho : laughter (tertawa ).... link artikel Osho mana ? 48642
129140
satu, black humour (dengan cara mentertawakan orang lain kita merasa bahagia ? batin yang sakit ... namun sadarkah kita bahwa kita senantiasa merasa wajar untuk melakukannya setiap saat ... kita adalah badut yang merasa nyaman dan bahkan senang jika badut lain ditertawakan/ direndahkan karena dengannya kita merasa masih/ tetap / makin mulia daripadanya ... Schaden Freude : senang lihat orang lain susah, susah lihat orang lain senang ? See : Brahma Vihara di bawah.dua, self humour mentertawakan kekonyolan diri sendiri ... cukup sehat tiga, cosmic humour mentertawakan permainan kosmik / 3 laughing monk = 3 serangkai rahib tertawa/... dianggap guyonan tertinggi ? (sadar namun tidak wajar malah terkesan kurang ajar ?)
Link video : Bhante Pannavarro : Jangan membuat stigma
Tiga Pesan Abadi keheningan kosmik yang diungkapkan para Buddha : Jauhi kejahatan, jalani kebajikan, sucikan fikiran
Jauhi kejahatan namun dengan tanpa membencinya, Jalani kebajikan namun dengan tanpa melekatinya dan Sucikan fikiran namun dengan tanpa mengidentifikasikan apalagi mengeksploitasikan diri padanya (Dhammapada : 183). Itulah paradigma (yang walau tampak terdengar "sederhana" namun sesungguhnya sangat sempurna / bijaksana ) wejangan para Buddha untuk bukan hanya melalui namun juga melampaui samsara menuju Nibbana yang direalisasikan dalam keterarahan /keselarasan simultan triade pemurnian Sila - Samadhi - Panna.
Jadilah media kebaikan yang murni x media keburukan yang kacau bagi diri sendiri, makhluk lain dan living cosmic ini baik transendental, universal, eksistensial . senantiasa terjaga sebagai media impersonal akan figur personal samsariknya sehingga memungkinkannya untuk bukan hanya berjaga dari keterpedayaaan bahkan semakin memberdaya diri namun juga mampu menjaga untuk tidak hanya memperdaya lainnya namun justru memberdaya lainnya..... tetap orientasi berpandangan, berpribadi, berprilaku ariya apapun peran, dimanapun dimensi dan kapanpun situasi kondisinya. Menerima tanpa perlu kebencian, mengasihi tanpa perlu pelekatan , melampaui tanpa perlu merendahkan. So, jika keniscayaan pembebasan/ pencerahan/ pemberdayaan belum mampu tercapai, keselarasan tertib kosmik yang holistik, harmonis dan sinergik akan kebenaran, kebajikan dan kebijakan masih terjaga .... bagi diri sendiri, makhluk lain dan living cosmic ini.
BAHASAN = Brahma Vihara ? Brahma Vihara ... Singkatnya Brahma artinya Tuhan, Vihara artinya rumah / kediaman. Jadi Brahma Vihara secara harfiah artinya menjadikan diri (konteks Panentheistic X pantheistics = spiritualitas batiniah bukan eksistensialitas zahiriah) anda sebagai 'rumah Tuhan'. Ini bukan berarti anda menganggap (mengidentifikasikan / mengilahkan) diri atau bahkan berharap (dideifikasikan/ diilahkan) lainnya sebagai Tuhan. Namun kaidah appamana Brahma Vihara ini adalah mengaktualisasikan diri agar anda layak menjadikan diri anda murni untuk memantulkan (bukan memancarkan ) bagi kuasa , kasih & ilmu Tuhan secara utuh ... bagaikan rembulan yang memantulkan cahaya mentari. (paradigma humble universal : meng-Esa tanpa meng-aku sebelum nanti paradigma true transendental : kiriya anatta ... meniada walau ada ... tentu saja setelah paradigma responsible existensial : genah nanging ngelumrah ... aktualisasi murni kesadaran di kedalaman dengan kewajaran ke permukaan ... menghindari keburukan agar tetap murni mukhlish tidak terjatuh apalagi jika sampai muflish bangkrut dijatuhkan karena keburukan meluas tidak hanya internal namun external juga, menjalani kebaikan untuk meningkat/ berkembang dan selaras akan keniscayaannya ... tanpa benalu pengharapan (pamrih, pahala bahkan parami ?) juga jerat penganggapan (istilah sufismenya : lillah billah dan fillah /untuk, dengan & dalam Tuhan/?... menjalani kebaikan semata demi kebaikan itu sendiri ... karena memang demikianlah keselarasan itu dilaksanakan ... susah, ya ...Nanti saja kita bahas lagi paska Monolog pada epilog Ovada patimokkha ). lillah ? akan ramadhan lagi = revisi makalah al ashr, seeker. ) https://www.youtube.com/watch?v=JnKIS7puWWg&list=PLZZa2J4-qv-ZLGcgdRBKNg5HaIsp9DJ5G&index=11
Tentang Sakshin = mengesa tanpa keakuan ? (amoha > alobha > adosa ... avijja atas mana > tanha ? ... see : domino effect keakuan link ? abhidhamma (filsafat psikologi metafisik ilmu jiwa tanpa jiwa ?) & mahasatipatthana (panduan taktis sakshin )Terima kasih, Bhante Ashin Kheminda dan DBS atas referensi Abhidhamma yang diberikan.
Tentang Tuhan = personal kamavacara < transpersonal brahmanda < impersonal lokuttara ?Brahma Baka ? Guardian Sant Mat ? Link data : PLUS
Samsara ini memang menyusahkan dan sering menyesatkan .... tetapi mengasyikan juga, ya ... hehehe. (Guyon ... semoga bersama figur lainnya tetap ndagel secara patut tidak mbacut mbadut )
BAHASAN = Drama & Darma ?
Kami tidak tahu kenapa kami memulai dengan drama ini pada mulanya (Drakor lagi ... payah & parah, deh ?) Namun kemudian kami menyadari ini adalah cara kami mencari celah untuk masuk tanpa harus vulgar menggurui lainnya (prinsip majeutike, Socrates ?) ... Sial, bukan hanya membingungkan lainnya namun juga mengacaukan plotting pembahasan yang seharusnya langsung mengarah saja ke pokok permasalahan ... directly & deductive ? (aksiomatis & dogmatis ... wah, nggak asyik, nih ) ... Niat & cara tidak sinkron (walau lebih cepat & mudah ... hehehe, jadi inget jurus lempar handuk kasih kunci LKS, cegat kisi-kisi sebelum PTS/ PAS ... kalau masih gagal KKM ? jurus statistik Excel untuk menyesuaikan target minimal yang didapat di Vlook-up dan nilai ideal yang optimal terkemas dalam riasan indah , megah & ilmiah sesuai yang ditetapkan ... walau diakui kelihaian bukan kemurnian ini memang agak curang , kepakaran gaya /nguntul, ngentul, ngentel / dan kecakapan daya akademisi ternyata cukup "berguna" juga dalam kebersamaan ini, Pascal : society is hypocricy ? )
KOSMOLOGI THEOSOFIS PANENTHEISTIK
BAHASAN = TENTANG IDEA
kami tidak membuatkan belenggu, sesembahan maupun kelompok baru & beda
pandangan universal panentheistic (bagi para filsuf ), pandeistic (bagi para agamawan) bahkan panatheistik (bagi para agnostik)
rintisan paradigma holistik untuk dikembangkan sesuai kematangan keberadaan diri (puthujana, sekha, bahkan asekha )
BAHASAN = TENTANG DRAMA DHARMA
kehidupan ini drama kita semua (sesungguhnya walau lebih nyata namun tidak hanya pekok tetapi juga sangat heboh melebihi K-drama ... jika mulai baper , saran kami lihat shooting behind scene nya ... pemeran yang berkonflik ternyata malah akrab dan cengengesan satu sama lain ... genius berinteraksi akrab dalam kebersamaannya walau memang serius berkolaborasi dalam pemeranannya sesuai script writing skenario yang ditetapkan ... seperti politisi ? nggak /mau/ tahu ! ).
Walau mungkin dalam ketidak-mengertian, ketidak-perdulian dan ketidak-berdayaan tetaplah meniscayakan kita saat ini menuju kelayakan kita saat nanti (akumulasi karmik peniscayaan dhatu atas selama proses kehidupan abadi jiwa ini dsb).
Ovada patimokha di bulan Magha + apamadena sampadetha ? Apa ini ... ? Oh, ini tips terakhir di Epilog setelah Prolog teaser & monolog bahasan harusnya.
LIMBAH HIKMAH DRAKOR BULGASAL
Bulgasal E 14 00:43:31,388 --> 00:43:34,349
rasionalisasi pembenaran kepentingan Ok Ul Tae provokasi Kwon (ironis ?)
Sometimes, those who aren't human reincarnate as one.
Adakalanya makhluk yang bukan manusia, terlahir menjadi manusia.
( dalih pembenaran dengan dalil kebenaran ?)
Adalah kebodohan untuk membodohi diri sendiri apalagi diperluas dengan membodohi lainnya (dosa ~ amal jariyah ) .
Penyesatan sebagaimana pencerahan bisa saja (perlu ?) ada namun celakalah yang melakukannya (Kel 20 :7?) ... karena walau ada pembiaran kebebasan namun setiap effek kosmik (mentally, verbally & actually) akan berakibatkan dampak karmik bagi pelakunya .Segalanya terjadi sebagai peniscayaan .... Diperlukan keberdayaan autentik holistik pelayakan tidak sekedar kepercayaan penganggapan dan pengharapan belaka.
Jangan meng-kambing hitamkan (konsep/figur) setan untuk segala kebodohan, ketamakan dan keganasan kita. Tanpa godaan setan eksternal sekalipun, internally kita sudah cukup parah dan payah melakukan kesalahan, keburukan dan kekejaman apapun juga.
Jangan memperdayakan (konsep/figur) Tuhan. Sesungguhnya Dia tidak sama pekok dan hebohnya sebagaimana kita yang masih naif dengan pembanggaan diri, liar dengan pengumbaran nafsu dan ganas untuk menghancurkan sesamanya ( guardian personal kamavacara "Tuhan" lainnya ?)
Sungguh seluruh mandala semesta ini tersedia cukup bagi semuanya namun tidak akan pernah cukup untuk memuaskan kesombongan, keserakahan dan kedurjanaan seorang manusia sekalipun.
Triade Manuver Target = mencari celah - menjadikan tercela - membuatnya celaka
BAHASAN = stigma kadrun ?
setiap jiwa walau tampak beda namun sama & setara dihadapanNya ( ariya atau asura, hewan atau manusia, dewata atau petta etc ?)
Gonggongan anjing ? no, ini lolongan serigala, lho. (lebih parah ? ... tidak sekedar membuat kegaduhan pembenaran kepentingan dalam kehidupan ini namun memecah kesunyian meratapi drama keabadian yang terjadi ?)
Ini guyonan ? bukan ... kami harus tanggap & empati atas misunderstanding (blunder & manuver ... benar saja masih dicari celah salahnya , apalagi kalau bisa salah & disalahkan ... berbahagia di atas derita orang lain ?; merasa mulia dengan menista lainnya ? NO WAY.
Ada 3 humor versi Osho : laughter (tertawa ).... link artikel Osho mana ?
48642 | |
129140 |
satu, black humour (dengan cara mentertawakan orang lain kita merasa bahagia ? batin yang sakit ... namun sadarkah kita bahwa kita senantiasa merasa wajar untuk melakukannya setiap saat ... kita adalah badut yang merasa nyaman dan bahkan senang jika badut lain ditertawakan/ direndahkan karena dengannya kita merasa masih/ tetap / makin mulia daripadanya ... Schaden Freude : senang lihat orang lain susah, susah lihat orang lain senang ? See : Brahma Vihara di bawah.
dua, self humour mentertawakan kekonyolan diri sendiri ... cukup sehat
tiga, cosmic humour mentertawakan permainan kosmik / 3 laughing monk = 3 serangkai rahib tertawa/... dianggap guyonan tertinggi ? (sadar namun tidak wajar malah terkesan kurang ajar ?)
Link video :
Bhante Pannavarro : Jangan membuat stigma
Tiga Pesan Abadi keheningan kosmik yang diungkapkan para Buddha : Jauhi kejahatan, jalani kebajikan, sucikan fikiran
Jauhi kejahatan namun dengan tanpa membencinya, Jalani kebajikan namun dengan tanpa melekatinya dan Sucikan fikiran namun dengan tanpa mengidentifikasikan apalagi mengeksploitasikan diri padanya (Dhammapada : 183). Itulah paradigma (yang walau tampak terdengar "sederhana" namun sesungguhnya sangat sempurna / bijaksana ) wejangan para Buddha untuk bukan hanya melalui namun juga melampaui samsara menuju Nibbana yang direalisasikan dalam keterarahan /keselarasan simultan triade pemurnian Sila - Samadhi - Panna.
Jadilah media kebaikan yang murni x media keburukan yang kacau bagi diri sendiri, makhluk lain dan living cosmic ini baik transendental, universal, eksistensial . senantiasa terjaga sebagai media impersonal akan figur personal samsariknya sehingga memungkinkannya untuk bukan hanya berjaga dari keterpedayaaan bahkan semakin memberdaya diri namun juga mampu menjaga untuk tidak hanya memperdaya lainnya namun justru memberdaya lainnya..... tetap orientasi berpandangan, berpribadi, berprilaku ariya apapun peran, dimanapun dimensi dan kapanpun situasi kondisinya. Menerima tanpa perlu kebencian, mengasihi tanpa perlu pelekatan , melampaui tanpa perlu merendahkan. So, jika keniscayaan pembebasan/ pencerahan/ pemberdayaan belum mampu tercapai, keselarasan tertib kosmik yang holistik, harmonis dan sinergik akan kebenaran, kebajikan dan kebijakan masih terjaga .... bagi diri sendiri, makhluk lain dan living cosmic ini.
BAHASAN = Brahma Vihara ?
Brahma Vihara ... Singkatnya Brahma artinya Tuhan, Vihara artinya rumah / kediaman. Jadi Brahma Vihara secara harfiah artinya menjadikan diri (konteks Panentheistic X pantheistics = spiritualitas batiniah bukan eksistensialitas zahiriah) anda sebagai 'rumah Tuhan'. Ini bukan berarti anda menganggap (mengidentifikasikan / mengilahkan) diri atau bahkan berharap (dideifikasikan/ diilahkan) lainnya sebagai Tuhan. Namun kaidah appamana Brahma Vihara ini adalah mengaktualisasikan diri agar anda layak menjadikan diri anda murni untuk memantulkan (bukan memancarkan ) bagi kuasa , kasih & ilmu Tuhan secara utuh ... bagaikan rembulan yang memantulkan cahaya mentari. (paradigma humble universal : meng-Esa tanpa meng-aku sebelum nanti paradigma true transendental : kiriya anatta ... meniada walau ada ... tentu saja setelah paradigma responsible existensial : genah nanging ngelumrah ... aktualisasi murni kesadaran di kedalaman dengan kewajaran ke permukaan ... menghindari keburukan agar tetap murni mukhlish tidak terjatuh apalagi jika sampai muflish bangkrut dijatuhkan karena keburukan meluas tidak hanya internal namun external juga, menjalani kebaikan untuk meningkat/ berkembang dan selaras akan keniscayaannya ... tanpa benalu pengharapan (pamrih, pahala bahkan parami ?) juga jerat penganggapan (istilah sufismenya : lillah billah dan fillah /untuk, dengan & dalam Tuhan/?... menjalani kebaikan semata demi kebaikan itu sendiri ... karena memang demikianlah keselarasan itu dilaksanakan ... susah, ya ...
Nanti saja kita bahas lagi paska Monolog pada epilog Ovada patimokkha ).
lillah ? akan ramadhan lagi = revisi makalah al ashr, seeker. )
Tentang Sakshin = mengesa tanpa keakuan ? (amoha > alobha > adosa ... avijja atas mana > tanha ? ... see : domino effect keakuan link ?
abhidhamma (filsafat psikologi metafisik ilmu jiwa tanpa jiwa ?) & mahasatipatthana (panduan taktis sakshin )
Terima kasih, Bhante Ashin Kheminda dan DBS atas referensi Abhidhamma yang diberikan.
Tentang Tuhan = personal kamavacara < transpersonal brahmanda < impersonal lokuttara ?
Brahma Baka ? Guardian Sant Mat ?
Link data :
PLUS
Link video : Bhante Pannavarro : Empat kediaman luhur
Bulgasal :E. 02 00:11:55 --> --> 00:12:2700:11:55 --> --> 00:12:27You are not a Monster.You were born a human and lived as humanYou have the heart of a human.So live as one 00:02:32 --> --> 00:02:59Kau bukan Monster.Kau terlahir dan tinggal sebagai manusia.Kau punya hati manusia.Jadi hiduplah manusiawi sebagai manusia
di setiap mandala keberadaan yang ada kesadaran evolusi pribadi tetap dilakukan namun kewajaran harmoni dimensi juga harus diusahakan dan juga sinergi valensi. Di setiap layer keberadaan (dari lokuttara hingga lokantarika sekalipun) ada level yang harus diberdayakan, ada label yang harus dibersamakan untuk bisa menerima, mengasihi dan melampaui.Seperti air yang sama di samudera demikianlah kita ... walau tetap setara di kedalaman awalnya namun tampak sebagai buih yang berbeda di permukaan kita memang tampak beda. Equal but Respect ... kesetaraan dalam penghargaan dalam keseluruhan sesuai dengan peran yang dimainkan. ingat salam namaste. karena kita semua sesungguhnya menghadapi ketak-terhinggaan holistik dinamis yang berlevel tanpa batas bukan sekedar keterbatasan neurotik stagnan yang hanya dilabelkan kesempurnaan
Bulgasal E 15 & 16 ?Dan Hwal ke Min Sang Un BIS 1500:22:48,340 --> 00:24:08,169I can't let you go. I can't. I can't do that. For all my life I only thought about you. You saved me from the villagers when I was a kid. I was sorry that you died for me, so I only thought about you.And because I hated you for killing my family and taking my soul, I thought about you and looked for you for 600 years.Now that I know the truth, I have no one to get revenge on or resent. And I have no reason to protect or kill anyone. I could have moved on with my life. But I lived with only thoughts of you. So I can't let you go. I can't let you die with Ok Eul-tae.You told me that you didn't want me to die because it would feel like losing half of yourself. But it's different for me. It's not just half, but all of me that will feel lost. Because my whole life was about finding you.00:22:48,340 --> 00:24:08,169Aku tak akan melepasmu. Aku tak bisa begitu. Aku tak bisa melakukannya. Selama hidupku, aku hanya memikirkanmu. Saat kau menyelamatkanku dari para warga desa, aku terus memikirkanmu karena bersalah kau harus mati karenaku.Setelah itu, karena membencimu yang membunuh keluargaku dan mengambil jiwaku, aku selalu memikirkan dan mencarimu selama 600 tahun.Setelah kini, mengetahui kebenarannya, dendam atau kebencianku tak lagi punya tujuan. Aku juga tak punya alasan untuk melindungi atau membunuh siapa pun. Kita bisa jalani hidup masing-masing. Namun, aku hanya memikirkanmu selama ini. Jadi, aku tak bisa melepaskanmu. Aku tak bisa biarkan kau mati dengannya.Katamu setengah dirimu sepertinya akan hilang, jika aku mati dan hilang, 'kan? Namun, aku tak begitu. Jika kau mati, aku akan kehilangan diriku seutuhnya, bukan hanya setengahnya. Seluruh hidupku kuhabiskan untuk mencarimu selama ini.Apa yang anda fikirkan dengan kutipan quotes di atas ? Rayuan gombal ? romantisme picisan ? No, tidak sedangkal itu maksud kami .Triade universalisasi diri : kama < sneha < metta. Universalitas adalah langkah pertama & utama spiritualitas.Tuhan menciptakan segalanya dalam, dengan dan untuk cinta . Tanpa Tuhan, tiada segalanya. Dalam Tuhan, ada segalanya. Hanya manusia yang memahami kemanusiannya (drakor : Gumiho ) ... trick keharuan menghidupkan kepekaan empati logika hati untuk merengkuh keseluruhan. BIS E16 (berdasar subtitle)00:46:08,432 --> 00:52:08,959 = HEART-BREAKING DIALOGUE OUT = Ok Ul Tae He's coming… Now that he has consumed blood, there's no turning back.Makhluk itu datang… Ia tak bisa kembali seperti sebelumnya karena sudah meminum darah.MSU = Min Sang Un Hwal. No! No! You can't! You can't! Why? Why did you do this? What can I do to save you? Take my soul right now. Please?Hwal. Jangan! Jangan! Kau jangan begini. Tidak boleh begini. Kenapa? Sebenarnya kenapa kau melakukan ini? Apa yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkanmu? Lekas tukar jiwamu denganku sekarang. Ya?DH = Dan Hwal It's too late.Sudah terlambat.MSU =Why? We agreed to live together. So how could you do this?Kenapa? Kita berjanji akan hidup bersama. Kenapa kau malah begini?DH =I had no choice. if I wanted to put an end to everything.Aku tidak punya pilihan jika ingin mengakhiri semuanya.MSU =I said I forgave you for what you did 1,000 years ago.Aku sudah memaafkan perbuatanmu seribu tahun lalu.DH =But I can't forgive myself. It's unbearable for me. I can't go back to being human anymore. As long as I'm alive…the curse will continue.Namun, aku tak bisa memaafkan diriku. Aku tidak bisa menahannya. Kini, aku sudah tak bisa kembali menjadi manusia. Selama aku masih hidup… kutukan itu akan terus berlanjut.MSU =What do you mean?Apa maksudmu?DH =Do-yun will be born blind over and over again. And Si-ho will never be able to give birth.Do-yun akan terus terlahir buta, dan anak yang dikandung Si-ho tak akan pernah bisa terlahir.MSU =That can't be true.Mustahil.DH =I'm sorry… for everything I did 1,000 years ago. I thought you had left me, so I was angry. I did everything I could to keep you by my side. But that only made you hate me. And I killed those you cherished. I shouldn't have looked for you. I shouldn't have met you again. But it still pains me… to leave you behind. But after I die, you, Si-ho, Do-yun… Detective Kwon, and Hye-seok will all be okay. Once I'm gone everyone… will be okay in their next lives. I've made you suffer for all these years. I've made you suffer for all these years.Maafkan aku… untuk semua yang terjadi seribu tahun lalu. Aku marah karena berpikir kau meninggalkan aku. Saat berusaha agar tidak kehilanganmu, aku malah membuatmu membenciku, dan melukai orang-orang yang kau sayangi. Seharusnya aku tidak mencarimu. Seharusnya aku tidak bertemu denganmu lagi. Namun, mati dengan meninggalkanmu… tetap menyiksa bagiku. Meski begitu, jika aku mati, kau, Si-ho, Do-yun… Pak Kwon, dan Hye-seok akan baik-baik saja ke depannya. Setelah aku tiada di kehidupan selanjutnya kalian akan baik-baik saja. Aku sudah membuatmu sangat tersiksa untuk waktu yang sangat lama. Maafkan aku.MSU =Don't be. Come find me again. No. I'll look for you next time. Tidak. Carilah aku sekali lagi. Tidak. Aku yang akan mencarimu di kehidupan selanjutnya.DH =Bulgasal can't reincarnate.Bulgasal tak punya kehidupan selanjutnya.MSU =I don't care! Reincarnate somehow! (Ask the king of the underworld to give you another life! ) You looked for me all these years. So next time, I will find you. So… you have to remember me.Tidak boleh! Kau harus terlahir lagi! Lahirlah lagi bagaimanapun caranya! Kau selalu mencariku selama ini. Jadi, lain kali, biarkan aku yang mencarimu. Karena itu… ingatlah aku.
BAHASAN = mitos korea Konsep absurd namun menarik ?Konsep jiwa ? jivitindriya (daya hidup) abhidhamma > jivatman (arus kesadaran karmik individual)Seperti film Along with the Gods (paska 1 & 2 masih nunggu trilogi ) ... Yeomra ?
Good Quote =E. 2 – 25 : 07 = Jadilah manusiawiPengharapan Dan Geuk kepada Dan Hwal E 12 – 11:47 = bersifat dasar baikPengakuan Min Sang Un atas Dan Hwal E 16 - 59: 59 = membawa kebaikanPengorbanan Dan Hwal demi lainnya
KUTUKAN BULGASAL ? (WACH SIDDHI ~ SABDO DADI ?)Bulgasal.Immortal.Souls.E16.snapshot_00.28.22.39Bulgasal.Immortal.Souls.E15_snapshot_00.15.58.666Bulgasal.Immortal.Souls.E15.snapshot_00.42.52.050
Pada episode terakhir akhirnya terjawab juga puzzle kutukan ini .... di luar dugaan kami semula (genius sekali script writer ini membangun surprised mozaic secara bertahap di setiap scene episode). Dan Hwal menyadari kesalahan kutukannya dan sebagai pribadi autentik memang sudah seharusnya bertanggung jawab untuk segera mengakhirinya walau harus mengorbankan dirinya sendiri demi kebaikan lainnya pada saat mendatang.
Waspadalah para penempuh kemurnian karena by product kemuliaan (godaan atau cobaan ?) bisa menjebak anda. Sesungguhnya bukan hanya dengan penempaan meditasi intensif ataupun transaksi perolehan eksternal bahkan kemurniaan sila tampaknya memungkinkan untuk itu. Sacca - Metta - Panna BAHASAN = rahasia esoteris labirin evolusi with great power comes great responsibility dengan kekuatan yang besar datanglah tanggung jawab yang besar (uncle Ben in Spiderman)BE WISE : bijaksanalah
Kutipan Triade Dharma Sekha awal & kinerja seeker untuk inferensi hipotetis lanjut > analogi stagnan/ mundur BAHASAN = triade intelek (akal sehat) - intuisi (hati nurani) - insight (batin murni)Aduh... banyak sekali lubang yang harus ditutup (padahal ini baru prakata ... belum inti : prolog - monolog - epilog ... terakhir penutup). Rehat lagi, capek & rikuh (anak & istri agak drop, nih).
bahkan seorang seeker harus juga menempuh > merenung (akal sehat - hati nurani - batin murni )Setiap kali harus berterus terang tentang diri selalu risi & berhenti ? Well, melakukan hal yang baik adalah baik namun menyatakan diri baik adalah hal yang lain. Tanggap, ya ? Suatu kebaikan haruslah dilakukan dengan kemurnian (aktualisasi kosmik > interaksi figure ; kiriya kusala = meng-esa dengan meniada). Kita (antahkarana kesadaran kita) sesungguhnya berhadapan secara universal dengan kosmik semesta di tataran impersonal transenden ... ini tidak sekedar interaksi personal antar figure yang sedang menjalani peran dengan segala atribut eksistensialnya. ingat = being true - humble - responsible untuk mampu menerima, mengasihi & melampaui Metode Seeker : - seperti wadah bersih yang mampu menampung air secara jernih demikianlah hendaknya intelek dipergunakan (rasionalitas akal sehat x rasionalisasi niat bejat .... cerdas = pinter tanpo keminter & mblinger )- seperti spons lembut yang mampu menyerap air hikmah yang murni demikianlah hendaknya intuisi dilakukan (reseptivitas keEsaan hati nurani x sensitivitas keakuan naluri ego ... kegeden anggep, kakehan karep .... mengilahkan pengagungan nafsu diri dengan cara mengidentifikasi, mengeksploitasi & mengalienasi ?) - seperti cermin bening yang mampu memantulkan cahaya mentari demikianlah hendaknya insight terniscayakan (padaparama ? inferensi holistik akan impersonal reality)untuk menjadi ahli, etc harus baik tetapi sesudah ahli belum tentu baik ? (pinter, bener , pener > keminter, blinger )sacca = kejujuran membuat orang tidak hanya cerdas tetapi juga tanggap ... hati-hati kemarahan metta = kebajikan membuat berkelimpahan .... . hati-hati ketamakan / kemanjaanpanna = kebijakan membuat ber.... hati-hati kemalasan
Link video :
Bhante Pannavarro : Empat kediaman luhur
Bulgasal :E. 02 00:11:55 --> --> 00:12:27
00:11:55 --> --> 00:12:27 You are not a Monster. You were born a human and lived as human You have the heart of a human. So live as one | 00:02:32 --> --> 00:02:59 Kau bukan Monster. Kau terlahir dan tinggal sebagai manusia. Kau punya hati manusia. Jadi hiduplah manusiawi sebagai manusia |
di setiap mandala keberadaan yang ada kesadaran evolusi pribadi tetap dilakukan namun kewajaran harmoni dimensi juga harus diusahakan dan juga sinergi valensi. Di setiap layer keberadaan (dari lokuttara hingga lokantarika sekalipun) ada level yang harus diberdayakan, ada label yang harus dibersamakan untuk bisa menerima, mengasihi dan melampaui.
Seperti air yang sama di samudera demikianlah kita ... walau tetap setara di kedalaman awalnya namun tampak sebagai buih yang berbeda di permukaan kita memang tampak beda. Equal but Respect ... kesetaraan dalam penghargaan dalam keseluruhan sesuai dengan peran yang dimainkan. ingat salam namaste.
karena kita semua sesungguhnya menghadapi ketak-terhinggaan holistik dinamis yang berlevel tanpa batas bukan sekedar keterbatasan neurotik stagnan yang hanya dilabelkan kesempurnaan
Bulgasal E 15 & 16 ?
Dan Hwal ke Min Sang Un BIS 15
00:22:48,340 --> 00:24:08,169
I can't let you go. I can't. I can't do that. For all my life I only thought about you. You saved me from the villagers when I was a kid. I was sorry that you died for me, so I only thought about you.And because I hated you for killing my family and taking my soul, I thought about you and looked for you for 600 years.
Now that I know the truth, I have no one to get revenge on or resent. And I have no reason to protect or kill anyone. I could have moved on with my life. But I lived with only thoughts of you. So I can't let you go. I can't let you die with Ok Eul-tae.
You told me that you didn't want me to die because it would feel like losing half of yourself. But it's different for me. It's not just half, but all of me that will feel lost. Because my whole life was about finding you.
00:22:48,340 --> 00:24:08,169
Aku tak akan melepasmu. Aku tak bisa begitu. Aku tak bisa melakukannya. Selama hidupku, aku hanya memikirkanmu. Saat kau menyelamatkanku dari para warga desa, aku terus memikirkanmu karena bersalah kau harus mati karenaku.
Setelah itu, karena membencimu yang membunuh keluargaku dan mengambil jiwaku, aku selalu memikirkan dan mencarimu selama 600 tahun.
Setelah kini, mengetahui kebenarannya, dendam atau kebencianku tak lagi punya tujuan. Aku juga tak punya alasan untuk melindungi atau membunuh siapa pun. Kita bisa jalani hidup masing-masing. Namun, aku hanya memikirkanmu selama ini. Jadi, aku tak bisa melepaskanmu. Aku tak bisa biarkan kau mati dengannya.
Katamu setengah dirimu sepertinya akan hilang, jika aku mati dan hilang, 'kan? Namun, aku tak begitu. Jika kau mati, aku akan kehilangan diriku seutuhnya, bukan hanya setengahnya. Seluruh hidupku kuhabiskan untuk mencarimu selama ini.
Apa yang anda fikirkan dengan kutipan quotes di atas ? Rayuan gombal ? romantisme picisan ? No, tidak sedangkal itu maksud kami .
Triade universalisasi diri : kama < sneha < metta. Universalitas adalah langkah pertama & utama spiritualitas.
Tuhan menciptakan segalanya dalam, dengan dan untuk cinta . Tanpa Tuhan, tiada segalanya. Dalam Tuhan, ada segalanya.
Hanya manusia yang memahami kemanusiannya (drakor : Gumiho ) ... trick keharuan menghidupkan kepekaan empati logika hati untuk merengkuh keseluruhan.
BIS E16 (berdasar subtitle)
00:46:08,432 --> 00:52:08,959 = HEART-BREAKING DIALOGUE
OUT = Ok Ul Tae
He's coming… Now that he has consumed blood, there's no turning back.
Makhluk itu datang… Ia tak bisa kembali seperti sebelumnya karena sudah meminum darah.
MSU = Min Sang Un
Hwal. No! No! You can't! You can't! Why? Why did you do this? What can I do to save you? Take my soul right now. Please?
Hwal. Jangan! Jangan! Kau jangan begini. Tidak boleh begini. Kenapa? Sebenarnya kenapa kau melakukan ini? Apa yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkanmu? Lekas tukar jiwamu denganku sekarang. Ya?
DH = Dan Hwal
It's too late.
Sudah terlambat.
MSU =
Why? We agreed to live together. So how could you do this?
Kenapa? Kita berjanji akan hidup bersama. Kenapa kau malah begini?
DH =
I had no choice. if I wanted to put an end to everything.
Aku tidak punya pilihan jika ingin mengakhiri semuanya.
MSU =
I said I forgave you for what you did 1,000 years ago.
Aku sudah memaafkan perbuatanmu seribu tahun lalu.
DH =
But I can't forgive myself. It's unbearable for me. I can't go back to being human anymore. As long as I'm alive…the curse will continue.
Namun, aku tak bisa memaafkan diriku. Aku tidak bisa menahannya. Kini, aku sudah tak bisa kembali menjadi manusia. Selama aku masih hidup… kutukan itu akan terus berlanjut.
MSU =
What do you mean?
Apa maksudmu?
DH =
Do-yun will be born blind over and over again. And Si-ho will never be able to give birth.
Do-yun akan terus terlahir buta, dan anak yang dikandung Si-ho tak akan pernah bisa terlahir.
MSU =
That can't be true.
Mustahil.
DH =
I'm sorry… for everything I did 1,000 years ago. I thought you had left me, so I was angry. I did everything I could to keep you by my side. But that only made you hate me. And I killed those you cherished. I shouldn't have looked for you. I shouldn't have met you again. But it still pains me… to leave you behind. But after I die, you, Si-ho, Do-yun… Detective Kwon, and Hye-seok will all be okay. Once I'm gone everyone… will be okay in their next lives. I've made you suffer for all these years. I've made you suffer for all these years.
Maafkan aku… untuk semua yang terjadi seribu tahun lalu. Aku marah karena berpikir kau meninggalkan aku. Saat berusaha agar tidak kehilanganmu, aku malah membuatmu membenciku, dan melukai orang-orang yang kau sayangi. Seharusnya aku tidak mencarimu. Seharusnya aku tidak bertemu denganmu lagi. Namun, mati dengan meninggalkanmu… tetap menyiksa bagiku. Meski begitu, jika aku mati, kau, Si-ho, Do-yun… Pak Kwon, dan Hye-seok akan baik-baik saja ke depannya. Setelah aku tiada di kehidupan selanjutnya kalian akan baik-baik saja. Aku sudah membuatmu sangat tersiksa untuk waktu yang sangat lama. Maafkan aku.
MSU =
Don't be. Come find me again. No. I'll look for you next time.
Tidak. Carilah aku sekali lagi. Tidak. Aku yang akan mencarimu di kehidupan selanjutnya.
DH =
Bulgasal can't reincarnate.
Bulgasal tak punya kehidupan selanjutnya.
MSU =
I don't care! Reincarnate somehow! (Ask the king of the underworld to give you another life! ) You looked for me all these years. So next time, I will find you. So… you have to remember me.
Tidak boleh! Kau harus terlahir lagi! Lahirlah lagi bagaimanapun caranya! Kau selalu mencariku selama ini. Jadi, lain kali, biarkan aku yang mencarimu. Karena itu… ingatlah aku.
BAHASAN = mitos korea
Konsep absurd namun menarik ?
Konsep jiwa ? jivitindriya (daya hidup) abhidhamma > jivatman (arus kesadaran karmik individual)
Seperti film Along with the Gods (paska 1 & 2 masih nunggu trilogi ) ... Yeomra ?
Good Quote =
E. 2 – 25 : 07 = Jadilah manusiawi
Pengharapan Dan Geuk kepada Dan Hwal
E 12 – 11:47 = bersifat dasar baik
Pengakuan Min Sang Un atas Dan Hwal
E 16 - 59: 59 = membawa kebaikan
Pengorbanan Dan Hwal demi lainnya
KUTUKAN BULGASAL ? (WACH SIDDHI ~ SABDO DADI ?)
Bulgasal.Immortal.Souls.E16.snapshot_00.28.22.39
Bulgasal.Immortal.Souls.E15_snapshot_00.15.58.666
Bulgasal.Immortal.Souls.E15.snapshot_00.42.52.050
Pada episode terakhir akhirnya terjawab juga puzzle kutukan ini .... di luar dugaan kami semula (genius sekali script writer ini membangun surprised mozaic secara bertahap di setiap scene episode). Dan Hwal menyadari kesalahan kutukannya dan sebagai pribadi autentik memang sudah seharusnya bertanggung jawab untuk segera mengakhirinya walau harus mengorbankan dirinya sendiri demi kebaikan lainnya pada saat mendatang.
Waspadalah para penempuh kemurnian karena by product kemuliaan (godaan atau cobaan ?) bisa menjebak anda. Sesungguhnya bukan hanya dengan penempaan meditasi intensif ataupun transaksi perolehan eksternal bahkan kemurniaan sila tampaknya memungkinkan untuk itu. Sacca - Metta - Panna
BAHASAN = rahasia esoteris labirin evolusi
with great power comes great responsibility
dengan kekuatan yang besar datanglah tanggung jawab yang besar
(uncle Ben in Spiderman)
BE WISE : bijaksanalah
Kutipan Triade Dharma Sekha awal & kinerja seeker untuk inferensi hipotetis lanjut > analogi stagnan/ mundur
BAHASAN = triade intelek (akal sehat) - intuisi (hati nurani) - insight (batin murni)
Aduh... banyak sekali lubang yang harus ditutup (padahal ini baru prakata ... belum inti : prolog - monolog - epilog ... terakhir penutup).
Rehat lagi, capek & rikuh (anak & istri agak drop, nih).
bahkan seorang seeker harus juga menempuh > merenung (akal sehat - hati nurani - batin murni )
Setiap kali harus berterus terang tentang diri selalu risi & berhenti ? Well, melakukan hal yang baik adalah baik namun menyatakan diri baik adalah hal yang lain. Tanggap, ya ? Suatu kebaikan haruslah dilakukan dengan kemurnian (aktualisasi kosmik > interaksi figure ; kiriya kusala = meng-esa dengan meniada). Kita (antahkarana kesadaran kita) sesungguhnya berhadapan secara universal dengan kosmik semesta di tataran impersonal transenden ... ini tidak sekedar interaksi personal antar figure yang sedang menjalani peran dengan segala atribut eksistensialnya.
ingat = being true - humble - responsible untuk mampu menerima, mengasihi & melampaui
Metode Seeker :
- seperti wadah bersih yang mampu menampung air secara jernih demikianlah hendaknya intelek dipergunakan (rasionalitas akal sehat x rasionalisasi niat bejat .... cerdas = pinter tanpo keminter & mblinger )
- seperti spons lembut yang mampu menyerap air hikmah yang murni demikianlah hendaknya intuisi dilakukan (reseptivitas keEsaan hati nurani x sensitivitas keakuan naluri ego ... kegeden anggep, kakehan karep .... mengilahkan pengagungan nafsu diri dengan cara mengidentifikasi, mengeksploitasi & mengalienasi ?)
- seperti cermin bening yang mampu memantulkan cahaya mentari demikianlah hendaknya insight terniscayakan (padaparama ? inferensi holistik akan impersonal reality)
untuk menjadi ahli, etc harus baik tetapi sesudah ahli belum tentu baik ? (pinter, bener , pener > keminter, blinger )
sacca = kejujuran membuat orang tidak hanya cerdas tetapi juga tanggap ... hati-hati kemarahan
metta = kebajikan membuat berkelimpahan .... . hati-hati ketamakan / kemanjaan
panna = kebijakan membuat ber.... hati-hati kemalasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar